Kamis, 18 Desember 2025
Mazmur 127:2
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Diberkati Pada Waktu Tidur
Menurut para ahli kesehatan, tidur sehat dan ideal berarti mendapatkan 7–9 jam tidur berkualitas setiap malam (untuk dewasa), dengan pola teratur (tidur dan bangun di jam yang sama), tidur nyenyak tanpa gangguan, dan bangun segar bugar untuk beraktivitas, didukung lingkungan tidur nyaman, rutinitas santai sebelum tidur, serta menghindari kafein/gadget agar tubuh pulih optimal dan berfungsi baik. Tetapi di zaman serba cepat ini, banyak orang tidak mempunyai waktu tidur yang sehat dan ideal. Banyak orang mempunyai waktu tidur yang tidak cukup dan tidak konsisten karena pekerjaan dan juga gadget. Padahal tidur yang sehat akan membantu pemulihan fisik dan regenerasi sel tubuh, meningkatkan fungsi otak, suasana hati, dan daya tahan tubuh, serta mengurangi risiko penyakit kronis (jantung, diabetes, obesitas).
Konteks Mazmur 127, yang ditulis oleh Salomo, adalah tentang ketergantungan mutlak kepada Tuhan dalam membangun kehidupan, keluarga, dan pekerjaan; intinya adalah bahwa semua upaya manusia akan sia-sia tanpa campur tangan Tuhan, dan berkat sejati (termasuk anak-anak sebagai “anak panah” di pintu gerbang kota) datang dari-Nya, memberikan kedamaian dan keamanan yang tidak bisa diciptakan oleh kekuatan manusia saja. “Jika bukan TUHAN yang membangun rumah…” artinya usaha membangun rumah (kehidupan, keluarga) sia-sia tanpa Dia. “Jika bukan TUHAN yang mengawal kota…” artinya keamanan tidak dapat dijamin hanya dengan penjaga; hanya Tuhan yang memberikan perlindungan sejati. Maka bekerja keras hingga larut malam mencari nafkah akan sia-sia; Tuhan memberikan berkat kepada yang dikasihi-Nya bahkan saat mereka tidur, menunjukkan istirahat yang tenang dalam penyertaan-Nya.
Sahabatku, renungan ini menekankan kepada kita bahwa semua keberhasilan, keamanan, kenyamanan, dan kebahagiaan datang dari Tuhan, sekaligus ini menjadi ajakan bagi kita untuk menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, bukan mengandalkan kekuatan, hikmat, atau kekayaan duniawi.
DOA: Ya Tuhan, ajarlah kami untuk berserah penuh kepada kuasa dan kasih-Mu dan tidak mengandalkan kekuatan kami semata.
Pdt. Riston Eirene Sihotang, S.Si., M.Hum
0 Komentar