Ribuan Warga Bekasi Masih Terdampak Banjir di Tujuh Kecamatan, Kabupaten Bekasi

Kabupaten Bekasi — Sejak Sabtu (1/11/2025) hingga Senin (3/11/2025), banjir masih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi. Sedikitnya tujuh kecamatan terendam air dengan total sekitar 3.500 jiwa terdampak dan aktivitas warga pun terganggu.

Banjir terjadi akibat meluapnya Kali Cikarang setelah debit air meningkat dari kawasan hulu di Bogor. Kondisi tersebut diperparah oleh sistem drainase yang tidak berfungsi optimal. Air yang seharusnya mengalir ke saluran pembuangan tersumbat, sehingga meluap ke area permukiman penduduk.

Wilayah yang terdampak meliputi Cibitung, Sukatani, Karangbahagia, Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Serangbaru, dan Cikarang Barat. Ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 80 sentimeter, bahkan di beberapa titik mencapai lebih dari satu meter.

Menurut Pdt. Boy F. Tampubolon, Sekretaris Umum (Sekum) PGIS Kabupaten Bekasi yang langsung meninjau lokasi di Kecamatan Sukatani, ketinggian air di sejumlah titik mencapai selutut orang dewasa atau sekitar 40–50 sentimeter. “Air mulai naik sejak dini hari, dan banyak warga terpaksa memindahkan barang ke tempat yang lebih tinggi,” ujarnya saat ditemui di lokasi banjir.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi bersama aparat desa dan relawan telah turun ke lapangan untuk mengevakuasi warga serta menyalurkan bantuan logistik. Sejumlah posko pengungsian juga telah disiapkan di titik-titik aman.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat curah hujan di wilayah Jabodetabek masih tinggi. BPBD juga meminta warga menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah ke saluran air untuk mencegah penyumbatan.

Hingga Senin (3/11/2025), debit air di beberapa wilayah masih belum surut. Sebagian warga masih bertahan di rumah sambil menunggu air berangsur surut. “Kami berharap air segera turun dan kondisi kembali normal,” ungkap Pdt. Boy F. Tampubolon.