Mazmur 34:19 – “Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”
Beberapa hari terakhir, kita mendengar kabar tentang musibah bencana alam yang menimpa saudara-saudara kita di Sibolga dan Tapanuli Tengah. Banjir, longsor, dan kerusakan rumah membuat banyak keluarga kehilangan harta benda, bahkan kehilangan orang yang dikasihi. Situasi ini mengguncang hati kita semua.
Di tengah duka dan ketidakpastian itu, sebagai umat Tuhan kita bertanya:
Di manakah Tuhan ketika bencana datang?
Mengapa penderitaan harus terjadi?
Firman Tuhan hari ini mengajak kita melihat bahwa Allah tidak pernah jauh, bahkan ketika bumi berguncang dan hidup terasa tidak aman.
1. Tuhan Dekat Ketika Kita Patah Hati
Mazmur mengatakan bahwa Tuhan dekat kepada orang yang patah hati.
Dekat berarti:
- Ia melihat air mata kita
- Ia mendengar doa kita
- Ia hadir dalam kesakitan kita
Bencana kadang membuat kita merasa sendirian, tetapi Firman Tuhan menegaskan:
Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya.
Ia hadir melalui kekuatan yang diberikan-Nya, melalui tangan para relawan, pemerintah, gereja, dan para penolong yang datang membantu.
2. Ujian Tidak Berarti Tuhan Tidak Sayang
Ketika musibah terjadi, kita tergoda mengatakan: “Mengapa Tuhan membiarkan ini?”
Namun firman dalam Yesaya 43:2 berkata:
“Apabila engkau berjalan melalui air, Aku menyertai engkau…”
Tuhan tidak selalu mencegah air itu datang, tetapi Ia menjanjikan penyertaan di dalamnya.
Iman kita tidak menjauhkan kita dari bencana, tetapi iman menjaga hati kita tetap kuat di tengah bencana.
3. Kita Dipanggil Menjadi Tangan Tuhan
Bencana membuka kesempatan bagi gereja untuk hadir dan menolong.
Yesus berkata: “Apa yang kamu lakukan terhadap salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk-Ku.” (Matius 25:40)
Artinya:
Ketika kita mengulurkan tangan, memberikan doa, mengirim bantuan, kita sedang menjadi perpanjangan tangan Tuhan bagi yang menderita.
Mari kita tidak hanya berduka, tetapi juga bergerak bersama.
4. Harapan Tidak Pernah Padam
Walau rumah bisa roboh, harapan di dalam Tuhan tidak pernah runtuh.
Kesedihan mungkin berlangsung semalam, tetapi sukacita datang di waktu pagi (Mazmur 30:6).
Doa kita hari ini:
Agar Tuhan memulihkan Sibolga dan Tapanuli Tengah.
Agar setiap keluarga yang berduka mendapat penghiburan.
Agar setiap yang kehilangan mendapat kekuatan dan pertolongan.
Doa Penutup
“Ya Tuhan, kami membawa dalam doa saudara-saudara kami di Sibolga dan Tapanuli Tengah. Engkau melihat duka mereka, kehilangan mereka, dan ketakutan mereka. Jamahlah mereka dengan penghiburan-Mu. Teguhkan hati mereka, kuatkan langkah mereka, dan bangkitkan harapan baru. Pakailah kami, gereja-Mu, menjadi alat kasih bagi mereka. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” Pdt. Boy F. Tampubolon

0 Komentar