Dalam perjalanan panjang Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI), banyak pelayan Tuhan yang telah menaburkan karya dan pengabdian yang mendalam. Salah satunya adalah Pdt. Rudolf Simanjuntak, B.D., seorang pendeta yang dikenal karena keteguhannya dalam pelayanan, kejernihan pemikiran teologis, dan dedikasinya terhadap keberlangsungan identitas HKI sebagai gereja yang berdiri di atas dasar iman dan sejarah yang kuat.
Pelayanan dan Kepemimpinan
Pdt. Rudolf Simanjuntak, B.D. merupakan seorang pelayan Tuhan yang pernah mengemban tanggung jawab besar sebagai Sekretaris Jenderal HKI selama dua periode berturut-turut (2000–2005 dan 2005–2010).
Dalam masa kepemimpinannya, beliau turut menjadi saksi dan pelaku berbagai dinamika penting dalam perjalanan organisasi HKI, baik dalam aspek pelayanan, administrasi, maupun pembaruan internal gereja.
Dikenal sebagai sosok yang berintegritas dan memiliki wawasan sejarah yang luas, beliau sering mengingatkan bahwa kekuatan sebuah gereja tidak hanya diukur dari jumlah jemaat atau bangunan, melainkan dari sejauh mana gereja memahami dan menghormati akar sejarahnya.
Penjaga Sejarah dan Jati Diri HKI
Sebagai seorang teolog dan organisatoris gereja, Pdt. Rudolf Simanjuntak memahami betul bahwa sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi fondasi bagi arah pelayanan masa depan.
Beliau menegaskan bahwa dalam menyongsong 100 tahun HKI pada tahun 2027, gereja perlu menengok kembali jejak pendiriannya, mengingat nilai-nilai perjuangan, ketekunan iman, dan semangat kemandirian yang menjadi dasar berdirinya gereja ini.
“Gereja yang melupakan sejarahnya akan kehilangan arah dan identitasnya.”
— Pdt. Rudolf Simanjuntak, B.D.
Pernyataan ini menjadi refleksi penting bagi seluruh pelayan dan jemaat HKI: bahwa pembaruan gereja harus dilakukan tanpa melupakan warisan iman yang telah ditanamkan para pendahulu.
Warisan Pemikiran dan Keteladanan
Sebagai Sekretaris Jenderal selama satu dekade, beliau dikenal bukan hanya karena kemampuan administrasinya, tetapi juga karena kedalaman rohani dan ketajaman berpikirnya.
Pdt. Rudolf Simanjuntak mendorong agar setiap pelayan HKI memiliki semangat belajar, memahami teologi, sejarah, dan panggilan pelayanan dengan sungguh-sungguh.
Beliau juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan bersahaja, namun berani menyampaikan kebenaran demi menjaga kemurnian pelayanan dan arah gereja.
Pelajaran bagi Generasi Penerus
Menyambut 100 tahun HKI, pesan dan keteladanan Pdt. Rudolf Simanjuntak menjadi sangat relevan. Gereja dipanggil untuk melihat ke belakang agar tidak kehilangan arah ke depan, belajar dari sejarah agar tetap berpegang pada jati diri sebagai gereja yang lahir dari kasih karunia Allah dan dipanggil untuk menjadi berkat bagi bangsa.
“HKI harus tetap menjadi gereja yang berdiri di atas kebenaran firman Tuhan dan berakar pada sejarahnya sendiri.”
— Pdt. Rudolf Simanjuntak, B.D.
Dapat disaksikan dalam kanal Yt: Podcast RUAS
.png)
0 Komentar